Gaby sedang mendengarkan musik di ipod nya. Lagu yang sedang ia dengar juga bisa dipakai untuk latihan menari.
Ketika sedang mendengarkan musik itu, Gaby merasa ada sesuatu. Sesuatu yang berjalan di belakangnya.
Gaby menoleh. Ia terkejut.
Gaby terperangah. Matanya membola.
***
Taufik menghampiri Vicka yang sedang duduk di ruang tengah.
Vicka sedang membaca artikel tentang Big Bang di majalah.
“Vick, liat Gaby?” Tanya Taufik.
“ngg… nggak fik” jawab Vicka.
“ya udah. Makasih ya” ujar Taufik.
Vicka mengangguk.
Taufik pun meninggalkan ruang tengah.
“Kemana Gaby ya??”
***
Indo dan Nurina masih sedang berfoto-foto di halaman.
Nurina melihat hasil foto.
“Indoooooo!!!!!!!!!!!!!! Hapus foto yang itu!! Akunya jelek banget” pinta Nurina.
“gak mau ah. Ini kan kamera aku” tolak Indo.
“Indoooooo!!!” Nurina manyun.
Indo mengambil kesempatan ini, dia segera memotret Nurina yang jelas-jelas sedang manyun.
“Indooo!!!” Nurina kembali berteriak.
“kamu bagusan manyun kayak gini, na” canda Indo.
Nurina terdiam. Kesal.
Tiba-tiba hal yang biasa Nurina alami terjadi lagi.
Nurina merasakan ada cairan kental yang mengalir di hidungnya.
Nurina mencoleknya.
“Darah?!!”
Indo yang sedang tertawa pun berhenti tertawa. Ia terkejut melihat Nurina yang sedang mimisan.
“Ina?? Kamu kenapa??” Indo menghampiri Nurina.
“gak apa-apa do. Kamu tenang” Nurina menjawab dengan tenang. Sebenarnya Nurina pun tidak tenang. Ia berusaha menenangkan hatinya yang sebenarnya gelisah. Namun Nurina tidak mau membuat Indo panik.
“Sini” Indo mengambil tisu di sakunya. Lalu dengan lembut Indo mengelap darah yang ada di hidung Nurina.
Nurina terdiam. Sebenarnya Nurina kaget. Namun ia membiarkan Indo melakukan itu padanya.
“kamu kenapa sih na??” Tanya Indo dengan khawatir.
“aku gak tau do. Aku harap semua baik” gumam Nurina.
Nurina bersandar di bahu Indo.
“aku harus tau Ina kenapa. Aku harus Tanya Gaby” gumam Indo, pelan.
***
Kini Taufik bertanya pada Tiara.
“ti, kamu liat Gaby??” Tanya Taufik.
“hmm… kalo gak salah, Gaby tadi ke kamar” jawab Tiara.
“ya udah. Makasih ya ti. Aku duluan” pamit Taufik.
“ya” Tiara mengangguk.
***
Nurina masih duduk di samping Indo.
“oahhmmm” Nurina menyadari bahwa kantuk baru saja menyerangnya.
“kamu ngantuk, na??” Tanya Indo.
Nurina mengangguk. Ia tersipu.
“kalo kamu ngantuk, kamu boleh tidur disini” ujar Indo.
“ah, aku tidur di kamar aja lah. Masa tidur disini sama kamu” tolak Nurina.
“kalo mau tidur bareng ma aku juga ayo. Hehe”
“ah, dasar ngeres”
“aku antar kamu ya” tawar Indo.
“gak usah, do”
“aku takut kamu mimisan lagi, na” ujar Indo.
“gak apa-apa, do. Makasih tawarannya”
Nurina pun pergi.
Indo tersenyum.
***
Taufik akhirnya sampai di kamar anak-anak perempuan.
“Gaby!!” Taufik memanggil Gaby.
Nurina tiba di depan kamar itu.
“ngapain fik??” Tanya Nurina.
Taufik menoleh.
“kamu liat Gaby??” Tanya Taufik.
“gak. Bentar deh. Aku liat ke dalam dulu” ujar Nurina.
Taufik mengangguk. Ia mempersilakan Nurina masuk.
Pintu dibuka.
“gab??” Nurina memanggil Gaby.
Namun tidak ada jawaban.
“kemana Gaby ya??” Nurina heran.
“Gimana na??” Tanya Taufik.
“gak ada, fik” jawab Nurina.
“kemana Gaby, ya??” Tanya Taufik dalam hatinya.
***
Tiara melintas di dekat gudang. Tiara berjalan dengan begitu santai.
“hmmm… lagu big bang yang baru apaan ya?? Aku pengen download” gumam Tiara.
Sekilas, Tiara melihat ada kejanggalan di sekitar jendela.
“apaan tuh??”
Tiara pun memundurkan langkahnya.
Ia menatap ke arah jendela.
Ada bayangan hitam di luar.
Perlahan, Tiara mendekat dan mengintip.
***
Taufik masih bingung mencari Gaby. Nurina menyemangati.
“sabar fik. Barangkali Gaby lagi nyari makanan dulu” ujar Nurina.
“ya semoga aja” jawab taufik, lesu.
Bayu dan Indo melintas di sana. Mereka melihat Nurina dan Taufik yang sedang cemas.
“ada apa nih??” Tanya Bayu penasaran.
“kalian liat Gaby gak??” Tanya Nurina.
Bayu dan Indo saling pandang.
“gak tuh” jawab Bayu.
“aku kan tadi sama kamu, na. terus aku ketemu Bayu” jawab Indo.
Jawaban Bayu dan Indo sangat gamang. Membuat Taufik semakin cemas.
“siapa yang belum kamu Tanya??” Tanya Bayu pada Taufik.
“aku belum nanya Maudy n Adit sih” jawab Taufik.
“ya udah, sekarang kita cari Gaby” komando Indo.
Nurina, Bayu, dan Taufik mengangguk.
,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar