“Na, kamu udah baik??” Tanya Gaby.
Nurina mengangguk.
“Emang aku semalam kenapa gab??” Tanya Nurina.
“Semalam kamu pingsan lagi, na” jawab Gaby. Wajah Gaby begitu khawatir.
“tapi Indo gak tau kan ??” harap Nurina.
“Aku gak tau. Tapi kayaknya gak deh. Kalo Indo tau, pasti kamu udah di kamar deh” jawab Gaby.
“Ya udah deh. Tapi plis, kamu jangan bikin Indo khawatir” pinta Nurina.
Gaby terdiam.
“please gab”
“Ya udah deh”
“Makasih ya” Nurina tersenyum. Ia memeluk Gaby.
“Tapi sebenarnya kamu sakit apa sih??”
“Aku juga gak tau, gab”
“Siang ini kita ke dokter yuk!!” ajak Gaby.
“Apa master ngizinin kita ke luar??”
“Aku yakin demi kesehatan kamu, master ngizinin. Lagian kan sekarang kita punya kekuatan super” jelas Gaby.
***
Maudy dan Afey sedang mengobrol di ruang depan.
“fey, kamu mau nonton??” Tanya Maudy.
Afey hanya mengangguk pelan.
Maudy pun mengambilkan salah satu DVD.
***
“Ini sikringnya, ti??” Tanya Vicka.
Tiara mengangguk.
Vicka pun segera memeriksanya. Vicka hendak menyentuhnya.
Tiba-tiba…
Vicka merasakan tangannya bergetar. Terasa tersengat listrik.
“Tiara!!! Aku kesetrum!!” teriak Vicka.
“Hah??” Tiara terkejut.
Namun Vicka merasa aneh. Ia merasakan bahwa ia tidak merasa apa-apa. Hanya merasakan sensasi aneh di tangannya.
Indo sedang bernyanyi-nyanyi sambil berkeramas. Namun tiba-tiba, listriknya mati.
“Hoii!! Siapa yang matiin lampu?? Tanggung lagi keramas nih. Nyusahin banget!!” gerutu Indo. Kepala dan wajah Indo berlumuran busa shampoo.
Maudy baru saja menyalakan DVD palyer, namun…
“Siapa yang matiin lampu?? Baru mulai nih filmnya!!” gerutu Maudy.
“Udah lah, Maudy. Sabar aja” nasihat Afey.
“Kamu sabar banget ya, fey”
Bayu, Taufik, dan Adit sedang membaca di kamarnya.
Bayu sedang membaca buku tentang seni lukis dan cara belajar sastra, sedangkan Taufik membaca buku tentang musik, sementara Adit sedang membaca buku mengenai trik-trik bermain yoyo.
Tiba-tiba…
Komputer menyala sendiri, lalu mati lagi. Begitu pun dengan AC. Menyala lalu mati lagi.
“Siapa yang mainin listrik sih??” gerutu Adit.
Bayu terdiam. Ia menajamkan penglihatan ajaibnya. Penglihatannya menembus dinding. Bayu melihat Tiara dan Vicka sedang di tempat sikring. Vicka sedang tersengat listrik sehingga menjadi kacau.
“Vicka bisa ngeluarin tenaga listrik!!! Karena kekuatan dia bersentuhan sama listrik, listrik jadi kacau” jelas Bayu.
“Hah?? Kok bisa??” Tanya Taufik.
“Pake nanya lagi. Kan Bayu udah ngejelasin” omel Adit.
“Maaf” Taufik menunduk.
***
Indo berjalan keluar kamar mandi hanya dengan memakai celana pendek di balut handuk, telanjang dada dan wajah berlumuran shampoo.
“Aduuh, nyusahin banget sih” gerutunya.
Nurina dan Gaby melintas di depan jalan kamar mandi.
“Indo?? Kamu ngapain??” Tanya Nurina. Nurina merasa risih, gugup, ingin tertawa melihat Indo.
Indo pun tersadar bahwa itu Nurina. Indo pun panik. Ia segera berlari lagi ke kamar mandi.
“Aduuh!! Malu bangettt!!! Tadi itu Nurina”
“Do, udah jangan panik” terdengar suara menyapa Indo.
“Bayu?? Kamu kok tau aku lagi panik??”
“Aku kan bisa liat kamu dari jauh. Lagian aku tau kamu bisa dengar omongan aku” jawab Bayu.
“Ya sih” jawab Indo lagi.
Tiba-tiba…
BYURRR!!!! Shower menyemprotkan air yang sangat banyak.
“Hoii!! Hhmmmff” Indo sulit bicara wajahnya dipenuhi air.
“tolong!!” teriak Indo.
“Taufik, kamu bantu Indo!!” perintah Bayu.
Taufik mengangguk.
”Adit, sekarang kamu bantu Vicka betulin sikring”
Adit mengangguk.
***
Taufik sampai di kamar mandi.
“Taufik hmmfff… tolong!!” pinta Indo.
Taufik mengarahkan telunjuknya.
Tiba-tiba air terdiam.
“hiattt” Taufik menarik telunjuknya.
Air pun melayang. Tersedot ke telunjuk Taufik.
“Yes, berhasil”
***
Akhirnya masalah listrik selesai. Adit sudah membantu Vicka, Taufik sudah menolong Indo.
Indo berjalan di depan taman. Ia masih terdiam. Membayangkan apa yang terjadi tadi.
“Kenapa aku sampe ketemu Nurina dalam keadaan memalukan kayak tadi?!” Indo terus saja menyesal.
Indo melihat ada kaleng minuman yang tergeletak di tanah. Demi memuaskan emosinya, Indo pun menendang kaleng itu.
Tidak jauh dari tempat Indo, Bu Ida sedang berjalan. Tapi Bu Ida masih merasa lelah dan mengantuk.
“hoahhmm” Bu Ida menguap. Alhasil, kaleng yang terlanjur melayang ditendang Indo pun masuk ke mulut Bu Ida.
“Hmmpff” Bu Ida pingsan dengan mulut tersumpal kaleng.
Indo yang tidak menyadari akibat kelakuannya itu hanya berjalan dengan biasa saja.
WATADOS MODE ON.
0 komentar:
Posting Komentar