,
0

The Killer Child part 7

Gaby, Nurina, Vicka, Tiara dan Maudy segera memodifikasi kamar ‘baru’ mereka.
Gaby memasangkan karpet, Tiara memasang pewangi ruangan. Vicka merapikan tempat tidur, Nurina mengelap lemari-lemari dan Maudy membuka jendela. Kebetulan kamar mereka berada di lantai dua dan di depan kamar mereka, ada kebun luas yang terhampar.
“Siap ladies??” Tanya Gaby.
“Siap!!” jawab Vicka, Nurina, Maudy dan Tiara.
Mereka pun membersihkan seluruh sudut kamar itu.
***
Bayu, Taufik dan Adit sudah terlelap di kasur di kamar mereka. Sementara, Indo hanya berbaring. Indo sedang memikirkan sesuatu.
Indo teringat saat peristiwa kamar mandi. Ia sedang dihujani air shower, tiba-tiba Nurina membuka pintu.
Indo tersenyum-senyum sendiri. Ia baru menyadari bahwa begitu konyolnya peristiwa itu.
***
Sama dengan Indo, Nurina pun sedang tersenyum-senyum sendirian sambil menatap keluar.
Gaby sudah tidur. Maudy ke toilet. Tiara sedang mendengarkan musik dan Vicka sedang berbaring santai.
“sstt..” Vicka berbisik ke telinga kanan Tiara yang tidak tertutup headset.
“Kenapa, vick??”
“Liat tuh Ina. Dia senyum-senyum sendiri”
Tiara memandang ke arah Ina.
“bener, vick. Kenapa ya??”
“udah lah biarin. Mumpung ngelamun itu gratis”
“kamu bener vick”
“Gak ada kata lain selain ‘kamu bener vick’ ya??”
“Gak ada”
-,-“

***
Langit sudah semakin gelap. Semua penghuni rumah master Rahadian sudah tertidur lelap.
Namun, nampaknya penyakit insomnia Maudy sedang kambuh. Maudy memang menderita penyakit susah tidur. Namun jarang sekali penyakit itu kumat.
“Aduuh.. enaknya ngapain ya??” ujar Maudy.

Sementara, di kamar mandi, Cindy sedang memakai masker untuk wajahnya. Cindy memang sangat berhati-hati untuk merawat kulit. Ia rutin memakai masker itu setiap sebelum tidur.

“Ke kamar mandi ah..” gumam Maudy. Ia pun menyusuri lorong sendirian. Menuju kamar mandi.
Dari arah berlawanan, Cindy berjalan menggunakan pakaian tidur putih dan juga wajah yang putih.
Dan..
Mereka saling bertatap wajah. Langkah Maudy terhenti.
“HANTUUUUUUUUUUUUUUUU!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak Maudy sambil menampar wajah Cindy, karena reflex.
“Mengerikan!!” teriak Maudy sambil berlari.
“yang mengerikan itu kamu” protes Cindy.
“Tolong!!” Maudy berlari sepanjang lorong. Dan, ia terpeleset.
Tiba-tiba seseorang menghampiri Maudy.
“Kamu gak apa-apa??” Tanya orang itu.
Maudy menoleh. Ia menatap orang itu. Seorang anak laki-laki tampan yang tinggi.
“Wahhh…” Maudy merasa takjub.
“Kamu gak apa-apa??” Tanya orang itu, khawatir.
“Ah, eh, gak apa-apa kok” Maudy segera bangkit. Memaksakan supaya ia terlihat baik dimata orang itu.
“Aku Arief. Tapi kamu bisa manggil aku Afey. Kamu siapa??”
“A…Aku Maudy” Maudy tergagap karena salah tingkah.
“Maudy, mau aku antar ke kamar kamu??”
“eh, gak kok. Aku gak apa-apa. Its ok”
“ya udah, sampai besok ya!!” pamit Afey sambil tersenyum.
“Makasih” Maudy tersenyum sambil tak henti-hentinya melotot. Tak berkedip sedetik pun.
Maudy sangat terkesan melihat Afey. Dan hatinya berdebar-debar sejak tadi hingga sekarang
***

Burung-burung berkicauan. Embun menempel pada dedaunan. Hawa pagi masih sangat segar.
“Huaaah” Tiara terbangun dari tidurnya.
“aduuh. Sempit. Geser dong” pinta Vicka dalam keadaan setengah tidur.
Vicka menggeser tubuh Gaby.
GUBRAAKKK!!! Gaby yang sudah disudut pun terjatuh.
“whooiii!!! Yang adil dong!!!” omel Gaby.
“berisik!!” protes Vicka.
“hoiii!!!! Bangun!! Bangun!!!” teriak Maudy dan Nurina.
Namun tak ada reaksi.
“Justin Bieber n Big Bang mau kesini” Maudy mendapat ide.
“mana?? Mana??” seketika mata Tiara, Gaby, dan Vicka menjadi cerah.
“Huuuh!!! Giliran bagian cowok aja!!” Nurina menyoraki mereka bertiga.
“Mandi-mandi-mandi!!!” perintah Maudy.
“mod, rajin amat kau. Udah biasa bangun pagi ya??” Tanya Vicka.
“Gak juga sih. Kebetulan lagi rajin aja” jawab Maudy.
***
Bayu dan Indo sudah selesai mandi. Kini mereka berdua sedang berjalan-jalan ke kebun.
“hmm… hawanya sejuk banget ya” Bayu mulai berkata.
“yaa” jawab Indo.
“kayak hawa-hawa di puncak”
“yaa”
“Tapi seger”
“oh yaa”
Bayu terdiam. Ia merasa aneh.
“kamu ngedenger aku gak sih??” Bayu menoleh. Ia melihat Indo sedang memakai headset di kupingnya.
“Dasar!!!”
-,-“
***
Gaby yang sudah selesai mandi kini sudah berpakaian rapi. Ia berjalan menuruni tangga. Dan ia melewati koridor yang outdoor.
“Hmmm… seger banget” Gaby Nampak merasa nyaman pada suasana sekitarnya. Dan ia akhirnya sampai di depan ruang tari.
“Akhirnya sampai juga di ruang tari” sorak Gaby.
Gaby pun melangkah ke dalam ruang tari itu.
Ruang tari itu begitu luas. Di dalamnya terlihat ada kumpulan pakaian tari tergantung di rak gantungan.
Di dinding terpampang beberapa lukisan beberapa penari. Ada penari tunggal. Berpasangan. Dan juga berkelompok.
***
“Enaknya ngapain ya??” Maudy Nampak kebingungan. Dia memang tidak punya kegiatan khusus.
“Mendingan ngepel seluruh lantai aja” saran Tiara.
“enak aja!! Anda saja sana!!”
“Gak mau..”
“Lo gak ada kerjaan juga??”
“Gak ada”
“Mending jalan-jalan keluar aja”
“Luar apa? Luar kota?? Luar negeri?? Luar angkasa??”
“Ya keluar rumah lahhh…”
“Ayo deh”
***
“Aduuh… anak yang semalam ketemu aku kemana ya??” Maudy celingak celinguk melihat kesana kemari. Keluar kedalam. Ke atas ke bawah. Ke depan ke belakang.
Kayak senam leher ya???
Di depan ada seorang Nenek-nenek sedang menyapu lantai. Wajahnya perpaduan Mpok Nori, Ida Kusumah, Cinta Laura, Anjasmara, Suzanna, Mak Erot, dan… masih banyak lagi.
“Nek, Nenek lagi apa??”
“Keliatannya lagi apa??”
“Lagi nyapu”
“Bukan. Ini lagi masak”
“Nenek udah lama kerja disini??”
“Baru sedetik”
“Ya ampun. Nenek ini judes amat. Pantes Cuma jadi babu”
“Apa??” Si Nenek langsung melotot. Wajahnya geram.
“Hiattt” Nenek itu melepas kebayanya.
Dan…
Nenek itu memakai gaun berwarna putih yang terkesan mewah.
“Hah??” Maudy mangap.
***



Bayu, Taufik, Indo, Adit, Vicka, Nurina, Tiara, dan Gaby berkumpul di ruang depan. Mereka di panggil oleh master Rahadian.
“Ada apa master??” Tanya Gaby.
“Saya punya permintaan” jawab master.
“Apa, master?? Bilang aja!!” Indo mempersilakan.
“Saya hanya ingin kalian belajar lebih giat agar mampu melawan The Killer Child. 2 hari lagi The Killer Child akan datang kesini dan menyerang kita” cerita master.
“master tau dari mana??” Tanya Nurina.
“saya Cuma memprediksi. Dan biasanya prediksi saya ini benar”
“oh”
“Jadi, apa sekarang kalian siap untuk latihan??” Tanya master.
“siappp!!!” jawab Bayu, Indo, Taufik, Adit, Nurina, Gaby, Vicka, Maudy, dan Tiara dengan serempak.
“Dari tim ViTTAMIN BG. Siap??” Tanya master.
“apaan tuh??” Tanya Gaby.
“itu singkatan dari Vicka, Taufik, Tiara, Adit, Maudy, Indo, Nurina, Bayu dan Gaby”
“Bagus juga tuh” komentar Taufik.
“tidak ada yang butuh komentar” ucap master.
“ngenye…”
“emang siapa yang mikirin??”

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...