,
0

The Killer Child part 8


Hari ini Bayu dan yang lainnya sibuk berlatih keahlian masing-masing.
Vicka sedang berlatih karate pada Yasmin.
Gaby berlatih tari pada Cindy.
Adit berlatih yoyo pada Oke Rosgana.
Bayu, Indo, dan Taufik berlatih seni pada Tania.
“Lagi-lagi kita yang gak ada kerjaan” gerutu Nurina pada Tiara dan Maudy.
“heueuh”
***
Ismi memandang keluar jendela. Matanya sayu. Ia Nampak sangat merindukan Maudy, adiknya.
“Ismi, udah. Jangan terlalu sedih mikirin adik kamu” nasihat Ayahnya.
“Siapa yang mikirin Maudy?? Orang nungguin tukang baso lewat kok” bantah Ismi.
“kirain”
-,-“
***
Yasmin mengajari jurus karate pada Vicka.
“Hari ini aku akan mengajarkan sleeper hold buat kamu” ujar Yasmin.
“Sleeper hold itu kayak gimana??” Vicka kurang paham.
”Sleeper hold itu, memiting leher dari belakang. Itu adalah salah satu jurus paling berbahaya dalam karate. Jurus ini juga digunakan dalam jujitsu, Judo, dan Ilmu bela diri lain yang mene-kankan pada teknik grappling, seperti gulat.
Apa kamu siap??”
“Saya siap” jawab Vicka dengan mantap.
***
“apa yang kira-kira kita bisa ya??” Tanya Maudy.
“aku mau ikut latihan karate aja, deh” jawab Nurina
“Hah?? Gak salah tuh??” Maudy Nampak tidak percaya.
“Gak salah lah. Aku duluan ya!!!” pamit Nurina.
“Ya…” jawab Maudy yang masih tidak percaya.
“semoga anak itu tulangnya gak patah” do’a Tiara.
“Amiin”
***

Nurina dan Indo masih berdua menatap langit yang luas disana. Suasana menjadi romantis.
Dan…
“Coba aja kalo ada musik yang romantis" harap Indo.
“Cinta satu malam… oh indahnya… Cinta satu malam buatku melayang”
Indo dan Nurina menoleh.
“Hehehe… sorry” Vicka yang adalah sang pengacau yang menyalakan kaset dangdut hanya bisa cengar-cengir.
“Gak apa-apa, vick” jawab Nurina sambil tersenyum.
“Apanya yang gapapa??” sungut Indo dalam hati.
“Jadi harus gimana??” Vicka menjawab lewat hatinya.
“Hah?? Jadi suara aku kedengeran??” Indo shock.
“Hehe again”
***
“Aduuh. Cari kemana lagi nih. Capek, Maudyyyy” keluh Tiara ngos-ngosan.
“Pokoknya kita harus ketemu Afey!!!”
“Kita??” Tiara Nampak tidak setuju.
“Aku maksudnya. Kamu Cuma nemenin doang” jawab Nurina.
“eh, Si Afey orang bukan sih?? Datang gak dijemput pulang tak diantar” Tiara mulai ngomong hal yang ngaco.
“Apaan sih??” protes Maudy.
“Hehe. Aku belum merhatiin kakinya sih”
“Maksudnya?? Kaki Afey gak napak, gitu??”
“Bukan”
“Bagus lah” Maudy Nampak lega.
“Tapi kakinya panuan n jamuran” celetuk Tiara.
“Tiaraaaaaaa!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Tiara kejar-kejaran dengan Maudy.
“Hayoo!!! Dapet lo!!!” Tiara Nampak senang.
“Ti, harusnya kan aku yang ngejar kamu. Kok kebalik siih”
“Hah?? Sorry. Aku gak punya naskah” jawab Tiara, polos.
“Nih anak gak hadir waktu pembagian otak kali ya??” gumam Maudy dalam hati.
***
Indo dan Nurina berjalan menuju sebuah bangku di kebun.
“Udah gak shock lagi kan soal kamar mandi??” Indo bertanya jahil.
“Udah ah. Jangan di ungkit-ungkit” Nurina tampak sebal.
“Hehe… jangan marah dong. Becanda”
Nurina terdiam.
Tiba-tiba… Nurina merasakan ada sesuatu yang menetes ke wajahnya. Namun, lam-lama semakin banyak yang menetes.
“Na, hujan!!! Kita harus balik ke dalam” ajak Indo. Nurina mengangguk. Mereka pun berlari dengan cepat. Meninggalkan tempat itu.
***
“Aduuuhhh laper. Pengen soto” rintih Adit.
Namun tak ada yang menggubrisnya.
Taufik sedang bermain game. Sementara Bayu sedang mencari acara yang enak, renyah, pulen, manis, crispy, lezat, dan nikmat untuk di tonton. Dan Bayu sudah menemukan acaranya: SERGAP (lho??)
“Pemirsa, Di Subang Jawa Barat terjadi suatu pernikahan yang unik. Pernikahan manusia dan kambing. Berikut adalah reka ulangnya”
Bayu semakin serius menonton.
Terlihat di tv, sepasang pengantin, penghulu, dan saksi.
“Saudara Udin, saya nikahkan dan kawinkan kamu pada Saudari Sofie binti Sundari dengan mas kawin seekor kambing”
Sang mempelai lelaki terlihat gugup. Sementara saksi terlihat ngantuk.
“Saya terima nikahnya seekor kambing dengan mas kawin Sofie binti Sundari”
“Sah!!!” jawab Saksi yang sedang mengantuk.
Penghulu dan kedua pengantin pun tersadar. Udin baru saja sah menjadi suami kambing. Bukan suami Sofie.

“Huahahahahahaha” Bayu tertawa sekeras-kerasnya.
***
Vicka menatap cermin di kamarnya. Ia termenung. Wajahnya Nampak murung. Seperti langit mendung. Sedihnya tak terbendung. Seperti banjir di bandung.
“Maudy bisa ketemu sama Afey. Nurina kayaknya pedekate sama Indo. Nah, gue siapa yang mau?? Kenapa sih gak ada yang mau sama cewek kayak gue??”
“Kayaknya aku bisa bantu kamu, deh Vicka” jawab Gaby tiba-tiba.
Vicka menoleh.
“Beneran, gab??”
“Aku lumayan ahli soal make over. Kamu mau aku dandanin??”
Vicka tersenyum.
“Mauuuuuuuuuuuuuuuu!!!!!!!!!!!!!!!!!”
“Sekarang tutup mata kamu” perintah Gaby.
Vicka hanya mengangguk. Menuruti apa yang Gaby perintahkan.
***
Indo dan Ina basah kuyup karena kehujanan. Namun sekarang mereka sudah sampai di dalam rumah.
“Aduuuh… dingin banget ya” ujar Nurina. Namun Indo bisa melihat kalo Nurina sedang kedinginan.
Indo yang mebetulsn memakai jaket kulit pun segera melepas jaket kulitnya. Ia memakaikannya di tubuh Nurina.
Nurina terkejut.
“Do, kamu ngapain???” tanyanya.
“Supaya kamu gak dingin” jawab Indo sambil tersenyum.
Nurina terdiam. Namun lama-lama ia pun ikut tersenyum.
“Makasih ya. Ternyata kamu baik banget” ucap Nurina, tulus.
“Sama-sama na. mulai sekarang, kalo kamu punya masalah, cerita sama aku”
Nurina mengangguk mantap.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...