,
0

The Killer Child part 31

Hari ini rumah sakit kedatangan pasien baru. Seorang pasien berusia 14 tahun pengidap Leukimia.
Nurina di bawa dengan cepat menuju ruang ICU. Hidungnya terus mengeluarkan darah sejak tadi.
Indo, Gaby, Bayu, Taufik, Tiara, Maudy, Adit dan juga master berlari dengan cepat mengikuti suster membawa Nurina.
“semua, maaf. Kalian harus tunggu di luar. Kami akan berusaha untuk menolong Nurina” ujar seorang suster bertubuh mungil.
“sus, tolong selamatkan pacar saya” pinta Indo.
“kami akan berusaha” jawab suster.
Suster itu pun masuk.
“Indo, udah.. kita tunggu di luar” ajak Maudy.
Indo mengangguk lemah. Mereka pun duduk di bangku tempat tunggu.
“Nurina.. semoga kamu selamat” harap Indo.
***
Hampir satu jam mereka menunggu kepastian dari dokter.
Bayu tidak bisa menyembunyikan rasa laparnya.
“hei, aku mau beli makanan ke kantin. Ada yang mau nitip??” tawar Bayu.
“aku pesen minuman aja” pesan Tiara.
“aku pesen snack” pesan Vicka.
Gaby berjalan kea rah Bayu.
“beliin minum buat Indo” bisik Gaby.
Bayu mengangguk paham.
“gak ada yang mau pesen lagi??” Tanya Bayu.
“gak ada” ujar Taufik, mewakili yang lain.
“bay, gue temenin ya” tawar Adit pada Bayu.
Bayu mengangguk.
Mereka berdua pun meninggalkan tempat itu.
Gaby terlihat memegang sesuatu. Ia memegang sebuah buku kecil. Sepertinya itu sebuah buku harian.
“do, ini ambil” Gaby menyerahkan buku itu.
“apa ini gab??” Tanya Indo.
“ini buku harian Nurina” jawab Gaby.
Indo terdiam. Wajahnya menyiratkan pertanyaan pada Gaby.
“kamu butuh itu kalo mau tau hati Nurina”
Indo mengangguk. Perlahan, ia membuka buku itu.
Tertulis di lembar terdepan: The Diary of Nurina..
Indo pun membaca halaman berikutnya
.
***
Dear Diary…
Ini adalah Diary pemberian master. Karena aku, emang gak bawa Diary pas kesini. Tapi aku punya pengalaman lucu…
Aku ketemu sama sahabat-sahabat baru. Mereka berbeda-beda. Ada Indo, Bayu, Gaby, Adit, Taufik, Vicka, Maudy, dan Tiara.
Aku belum terlalu kenal sama mereka. Tapi aku ngerasa kalo mereka itu sahabat yang baik buat aku.

Hari ini…
Aku ngalamin kejadian yang memalukan. Aku baru sampai di rumah master. Tapi aku pengen ke toilet. Dan pas aku buka pintu kamar mandi..
Ya Allah…
Aku ngeliat Indo lagi mandi. Spontan aku panik dan aku segera pergi.
Aku bener-bener malu sama yang lain. Apalagi ngeliat Indo. Aku ngerasa sebel.

Tapi…
Lama kelamaan Indo yang ngeselin itu tiba-tiba datang. Saat aku lagi nangis karena ingat sama keluargaku..
Indo ngehibur aku. Dia jadi teman curhat aku.
Hari demi hari aku jalanin disini..
Aku ngerasa semakin dekat sama sahabat aku..
Aku juga semakin nyaman sahabatan sama Indo. Dia itu teman curhat yang asyik.

Indo selalu seperti sapu tangan disaat aku menangis. Tapi dia juga selalu ada saat aku senyum.
Bahkan dia bantuin aku bikin omelette sosis buat sarapan.

Ya Allah…
Aku semakin ngerasa butuh Indo. Dia yang selalu pikir..
Aku gak tau kenapa ada rasa kayak begini…
Apa ini yang namanya…
Cinta???

Indo membuka beberapa halaman lagi yang membuat tentang dirinya…

Hari berganti hari.
Aku ngerasa ada hal yang aneh. Kenapa hidung aku selalu mimisan??
Aku yang udah bingung akhirnya mutusin untuk pergi ke dokter. Bareng sama Gaby. Aku di periksa. Dan hasilnya akan keluar setelah cek di laboraturium..
Beberapa waktu aku nunggu hasil…
LEUKIMIA!!
Ternyata penyakit itu yang bikin aku semakin lemah. Leukemia itu kanker darah. Disebabkan karena lebihnya sel darah putih di banding sel darah merah..
Dan semua penderitanya jarang yang hidup…

Hidup aku semakin hampa. Semua kerasa hambar…
Tapi Indo selalu ngedukung aku. Juga sahabat yang lainnya…

Dan…
Hari ini…
Pagi ini Indo nembak aku. Setelah semalam aku pingsan dan jatuh dari tangga.
Aku juga suka sama Indo. Tapi apa dia mau sama perempuan yang nyawanya tinggal menunggu hari kayak aku??
Aku bertanya hal itu.
Dan Indo menjawab:
“kamu sakit Leukimia maksudnya? Aku gak peduli na!! mau kamu sakit Leukimia, anemia, kimia, hipotermia atau apa pun. Semua manusia, termasuk aku, pasti cepat atau lambat akan mati juga, na. dan aku suka sama kamu karena kamu itu perempuan yang cantik dan baik. Aku suka itu”
Aku senang dengar jawaban Indo. Dan aku pun nerima permintaan dia..
Hari jadian aku…
Pagi yang cerah..
15 maret.
Aku pengen cinta kita selalu abadi.
Meski kita akan terpisah oleh kematian..
Dan Indo akan setia menemani..
Hari demi hari terakhirku ini

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...