,
0

The Killer Child part 36


Maudy terdiam di balkon tempat Nurina biasa memandangi bintang.
Maudy masih belum menjawab permintaan Afey yang meminta ia menjadi pacarnya.
Maudy berpikir keras. Ia masih mempertimbangkan apakah ia mau menjadi pacar Afey atau tidak.
Tidak jauh di belakangnya, seseorang berjalan mendekati Maudy.
“hei, kamu belum tidur cantik??” Tanya orang itu.
Maudy terkejut. Ia menoleh.
“Indo??” Maudy melihat Indo dibelakangnya.
Indo pun terkejut. Ia mengira Maudy adalah Nurina.
“aduuh.. sorry Maudy. Kirain Nurina. Lagian kamu ngapain disini??”
“aku lagi bingung do. Aku masih mikir tembakan Afey waktu itu” jawab Maudy.
“kalo menurut aku, kalo kamu mau kenal Afey, kamu harus lebih dekat sama dia” saran Indo.
“thanks yaa” jawab Maudy sambil tersenyum.
“ya, sama-sama. Eh, Nurina udah tidur??”
“setau aku sih semua udah tidur. Termasuk Nurina. Kamu kenapa masih bangun do??”
“aku... emang suka susah tidur. Hehehe...”
“oh ya udah. Tapi sekarang kamu mau ngapain??”
“nngg... gak tau. Ngapain ya??” Indo pun berpikir.
“nonton TV yuk!!” ajak Maudy.
Indo berpikir.
“ayo deh. Emang ada acara apa??” Tanya Indo.
“malam ini kalo gak salah ada acara Dunia Gaib deh” jawab Maudy sambil terus berpikir.
“ya udah, ayo aja” ajak Indo.
Maudy dan Indo pun turun ke lantai bawah.
***
Nurina masih memainkan piano. Namun lama-lama Nurina merasa haus. Ia pun bergegas ke dapur.
Nurina berjalan sendirian menuju dapur. Namun sekilas ia melihat Indo dan Maudy berjalan menuju ruang tengah.
“Indo sama Maudy??” Nurina terkejut. Ia pun melupakan dahaganya. Hasrat ingin tau membuat Nurina pergi mengikuti Indo dan Maudy.
Indo menyalakan TV. Sementara Maudy mengambil makanan ringan.
“hei, kalian ngapain??” Tanya Nurina, judes.
Indo terkejut.
“kamu belum tidur na??” Tanya Indo.
“aku emang belum tidur. Kalian ngapain??” Tanya Nurina lagi. Gayanya seperti seorang ibu-ibu yang takut suaminya direbut perempuan seksi.
“hei, jangan cemburu ya, aku ma Indo gak sengaja ketemu. Ya udah, kita mau nonton acara Dunia Gaib di TV” Maudy menjelaskan.
“aku mau nonton” ujar Nurina.
Indo dan Maudy saling pandang.
“emang kamu berani??” Tanya Maudy heran.
“berani lah” jawab Nurina.
Maudy paham. Ia tahu bahwa sebenarnya Nurina tak ingin membiarkan dia dan Indo hanya nonton berdua.
“oke deh. Ayo aja” Indo akhirnya mengizinkan.
Nurina pun segera duduk di sebelah Indo. Sofa itu memang cukup untuk dua orang saja.
Bayu pun datang.
“hei, kalian mau nonton Dunia Gaib juga yaa??” tanya Bayu.
“ya. Duduk bay” ajak Maudy.
Bayu mengangguk. Ia pun duduk di sofa yang sudah disediakan.
Acara pun dimulai. Seorang host berwajah seram mulai berbicara.
“Selamat malam pemirsa. Kali ini, tim Dunia Gaib dan seorang peserta Uji Nyali, akan menguak Rahasia Penghuni Lawang Sewu. Selamat menyaksikan…”
Yang terlihat di TV pun pemandangan seramnya Lawang Sewu.
Terlihat seorang Peserta Uji Nyali duduk sendirian untuk bertemu makhluk halus.
Nurina yang sebenarnya takut pun perlahan menggenggam tangan Indo. Indo terlihat lebih berani daripada dirinya.
Indo yang tangannya di genggam erat pun merasakan bahwa Nurina merasa takut.
“ekhemm… takut nih??” Indo mulai menyindir.
“ah, nggak kok. Cuma agak dingin aja” Nurina membantah.
“mending tidur aja deh” sindir Indo.
“aku masih berani, do” Nurina menolak.
“kamu gak jealous sama aku sama Maudy tadi kan??”
Nurina terkejut. Sebenarnya memang itu yang ia rasakan. Namun Nurina enggan mengatakan itu.
“apaan sih?? Ya nggak lah!!” bantah Nurina.
“ya udah, sekarang kita nonton lagi” ujar Indo.
Nurina mengangguk. Mereka pun kembali menonton.
Terlihat di TV, sesosok makhluk berwujud. Berbentuk Kuntilanak.
Nurina terkejut.
“AAAAHHH” Nurina yang takut spontan memeluk Indo.
“aduuuhh… apaan sih itu??” tanya Nurina sambil terus memeluk Indo.
Indo pun merasa senang sekaligus tidak tega melihat Nurina begitu.
“hei, kalo kamu takut, kamu mending tidur aja, na” saran Indo sambil mengusap-usap kepala Nurina.
Nurina pun tersadar. Ia segera melepas pelukannya.
“gak kok. Aku gak takut” jawab Nurina, pura-pura berani.
“terus barusan??”
“kan udah aku bilang. Cuma dingin” bantah Nurina.
“ya udah kalo gitu” Indo pun mengalah. Pura-pura tidak mengerti. Sebenarnya Indo tau bahwa Nurina takut.
Mereka pun kembali menonton.
Kini, di TV terlihat sosok kuntilanak itu masuk ke tubuh peserta uji nyali.
Peserta uji nyali pun mulai berkata aneh. Ia kesurupan.
“ojo wani-wani nganganggu Lawang sewu.. hihihihi”
Nurina pun kembali berteriak sambil menutup matanya.
“mod, ada apa sih??” tanya Bayu.
Maudy pun bercerita pada Bayu.
Sementara, Nurina yang terus-terusan berteriak dan menutup mata, lama-lama lelah dan akhirnya tertidur.
“na, ternyata kamu bisa nonton sam…” Indo tidak melanjutkan kata-katanya ketika ia melihat Nurina sudah tertidur karena lelah.
“do, aku duluan ya” pamit Maudy.
“aku juga” Bayu ikut berpamitan.
Kini tinggal Indo dan Nurina disana.
“hei, aku tau kamu cemburu. Tapi jangan sampai kamu kesiksa kayak gini dong” bisik Indo pada Nurina yang sudah tertidur.
Indo pun akhirnya memindahkan Nurina ke sofa yang lebih panjang. Agar Nurina leluasa untuk tidur.
Lalu Indo mengambil selimut di kamarnya dan menyelimuti Nurina.
“selamat tidur ya” bisik Indo lagi.
Nurina seakan mendengar bisikan Indo. Ia tersenyum.
Indo pun duduk di sofa tempat duduknya tadi. Lalu ia tidur disana.
Nurina lama-kelamaan terbangun. Rasa hausnya kembali datang.
“hei, dimana aku??” tanyanya.
Nurina mendapati dirinya sedang tidur di sofa panjang dan ditutupi selimut hangat.
Nurina melihat ke sofa di belakangnya.
“ini pasti kerjaan kamu ya” gumam Nurina ketika melihat Indo.
Nurina pun bergegas untuk minum dan mengambilkan selimut yang tebal di kamarnya.
Nurina pun menyelimuti Indo.
“makasih ya, cumi” ujar Nurina sambil tersenyum memandangi Indo.
Nurina pun kembali tertidur di sofa tadi.
***
Pagi-pagi sekali, Gaby sudah terbangun dari tidurnya. Gaby keluar dari kamar. Ia ingin pergi ke taman.
Gaby melintas di ruang tengah. Ia melihat Nurina tertidur di sofa yang panjang sementara Indo tidur sambil terduduk.
Gaby tersenyum. Namun ia kembali mempercepat langkahnya.
Tidak lama setelah Gabt pergi, Indo terbangun. Ia terkejut mendapati dirinya sudah diselimuti selimut hangat.
Indo melihat Nurina. Nurina tertidur. Namun posisinya beda dengan semalam ketika Nurina tidur sambil menonton.
Indo tersenyum. Kini ia mengerti. Ini semua Nurina yang melakukan.
Indo pun segera pergi ke kamarnya. Ia mengambil handuk dan ia bergegas ke kamar mandi.
Bayu yang mendengar suara Indo menutup pintu pun akhirnya ikut terbangun.
Bayu melirik jam. Jam menunjukan pukul 05.12.
Lalu Bayu melihat kalender.
Hari ini tanggal 18 maret. Berarti waktunya bersama teman-temannya di rumah ini tinggal empat hari lagi. Namun Bayu dan Taufik pun belum memberitahukan hal ini pada teman-teman mereka.
Dan Bayu harus mengatakannya pagi ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...