,
0

The Killer Child part 22


Tiara perlahan melihat sesuatu yang ada di luar itu. Tiara terperangah.
Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, sesosok berjubah hitam melayang sambil membawa seorang anak perempuan. Dan Tiara sangat mengenalnya.
Itu Gaby!!
“Aku harus kasih tau yang lain!!” Tiara segera berlari.
Dengan cepat, Tiara berlari menyusuri lorong.
Dan…
BRAK!!
“aah” terdengar teriakan dari arah berlawanan.
Tiara menoleh.
“kenapa ti??” Tanya Vicka yang baru saja bertabrakan dengannya.
“Gaby diculik!!” jawab Tiara dengan panik.
“Apa??”
“Kita kasih tau yang lain!!”
“ayo!!” jawab Vicka.
Vicka dan Tiara pun berlari dengan cepat.
***
“kamu liat Gaby, dit??” Taufik dan Bayu sedang menanyai Adit perihal keberadaan Gaby.
“Gak tau. Dari tadi aku latihan yoyo” jawab Adit.
“berarti tinggal Maudy!!” jawab Taufik.
“kita juga belum nanya ke master kan??” Tanya Bayu.
Taufik berpikir.
“ya juga sih”
Tiba-tiba, Tiara datang dengan terengah-engah.
“Ti, kenapa?? Dikejar setan??” Tanya Bayu.
“Gab… Gaby!!”
“Gaby kenapa??” Taufik Nampak penasaran.
“Gaby diculik!!” jawab Tiara.
“apa??” Bayu dan Taufik terkejut. Begitu juga dengan Adit.
***
Maudy membukakan pintu ketika Indo mengetuknya. Maudy sedang berada di kamar khusus untuk merenung.
“ada apa do??” Maudy Nampak heran.
“kamu liat Gaby??” Tanya Nurina.
Belum sempat Maudy menjawab pertanyaan itu, Vicka tiba-tiba datang.
“Gab… Gaby…”
“Gaby kenapa vick??” Tanya Nurina.
“Gaby diculik!!”
“Apa??” Maudy, Nurina dan Indo pun terkejut.
***
Master Rahadian dan para penghuni rumah (kecuali Bu Ida-tidur) keluar dari ruangan masing-masing. Mereka berkumpul di ruang tengah. Laksana sebuah sidang.
“ada apa master??” Tanya Tania.
“ya, ada apa??” Yasmin ikut bertanya.
“ada berita yang kurang menyenangkan” ujar master.
“ada apa??” Tanya Cindy.
“Gaby diculik oleh salah satu sekte The Killer Child”
“apa??” mereka saling pandang. Bukan karena kaget juga sih. Mau merhatiin mukanya aja. Siapa sih yang paling putih n bebas jerawat (halah!! Jangan dibahas).
“sekarang kita harus susun strategi. Kita harus mendapatkan Gaby kembali dalam keadaan sehat. Tanpa goresan sedikit pun” gumam master.
Semua orang mengangguk (lagi-lagi kecuali Bu Ida)
***
Gaby merasakan kegelapan. Namun perlahan kegelapan itu menghilang. Berubah menjadi cahaya. Gaby tersadar dari pingsannya.
“dimana aku??” Tanya Gaby. Ia melihat ke sekeliling.
Betapa terkejutnya Gaby mengetahui bahwa itu bukanlah kamarnya ataupun salahsatu tempat di rumah master.
Ini tempat The Killer Child!!
Gaby terdiam. Yang dia ingat adalah ia melihat seseorang berjubah hitam datang, dan semuanya menjadi gelap.
Kini Gaby sedang disekap oleh kawanan The Killer Child.
“jangan khawatir nak. Kami tidak akan menyakitimu. Kami hanya meminjam kamu untuk melawan master-mu yang bodoh itu. Hahaha” ujar pemimpin The Killer Child.
“master, tolong aku” ratap Gaby
***
Nurina menatap foto Gaby. Ia menggenggam foto itu dengan erat.
“Gab,gimana keadaan kamu??” Nurina sangat khawatir.
Indo menghampirinya. Ia memegang bahu Nurina.
“na, kita do’a kan semoga Gaby gak kenapa-kenapa”
Nurina mengangguk.
“aku akan nyelamatin sahabat aku, Gaby. Aku bersumpah. Aku akan lawan kalian” gumam Nurina pelan.
***
Adit dan yang lainnya sedang berkumpul bersama master. Di sela-sela penjelasan master, Adit termenung.
“kenapa dit??” Tanya Bayu
“aku sedih”
“Gaby pasti gak apa-apa, dit” Bayu menyemangati.
“Bukan masalah Gaby nya, aku kan mau pinjam ipod ke Gaby. Sekarang aku gak tau dimana ipodnya”
“aku kirain khawatir ma Gaby”
“Siapa yang mau ikut pergi menolong Gaby??” Tanya master.
Nurina mengacungkan tangannya. Begitu pun dengan Taufik, Bayu, Indo, Tiara, Vicka, Adit, dan Maudy.
“apa kalian siap??” Tanya master.
Indo memandang Nurina.
“na, mending kamu gak usah ikut” larang Indo.
“kenapa do??” Nurina Nampak kecewa.
“aku khawatir. Kan kamu lagi kurang sehat” jawab Indo.
“aku sehat do. Percaya sama aku” ujar Nurina, meyakinkan Indo.
Indo terdiam.
“ya udah deh. Aku akan jaga kamu kalo kamu kenapa-kenapa” Indo akhirnya setuju.
“sekali lagi, apa kalian siap??” Tanya master lagi.
“kami siap” jawab Indo, Nurina, dan yang lainnya.
“aku percaya kamu bisa jaga aku, do” bisik Nurina. Nyaris tak terdengar.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...