,
0

The Killer Child part 23

Maudy mempersiapkan beberapa senjata. Vicka kembali berlatih bela diri. Tiara dan yang lainnya pun mempersiapkan diri masing-masing.
“aku harus nyelamatin Gaby” gumam Nurina sambil mempersiapkan beberapa peralatan.
Indo pun sedang mempersiapkan beberapa alat tidak jauh dari tempat Nurina.
“hei, kamu harus minum obat dulu” ujar Indo.
“ah, obat apa do. Aku gak sakit” jawab Nurina.
“kamu tuh. Kayak wonder woman, na” Indo tertawa.
“biarin. Kamu kayak superman” sahut Nurina.
“kita serasi dong” Indo tertawa lagi.
“yehh…” Nurina ikut tertawa.
“hei, jangan pacaran aja. Bentar lagi kita berangkat” Bayu mengingatkan mereka berdua.
“apaan bay?? Ya, maaf” jawab Indo.
***
Gaby sedang melamun. Ia membayangkan beberapa kemungkinan.
“apa aku nanti dimutilasi terus di bikin sate??” Gaby membayangkan ia akan di bunuh.
“atau aku akan dijual??” Gaby teringat pada film virgin yang pemainnya Laudy Cynthia Bella itu.
“atau…???” Gaby bergidig.
“apa aku mau dinikahin sama pemimpin The Killer Child??” Gaby membayangkan dirinya sebagai istri Syekh Puji yang masih anak-anak itu.
“Ya Allah, selamatkan hamba” Gaby berdo’a.

***
Indo dan kawan-kawan berbaris laksana seorang tentara militer.
Indo paling depan. Bayu di belakangnya. Lalu ada Taufik, Adit, Nurina, Tiara, Maudy, dan Vicka yang paling belakang.
“semua sudah siap berangkat??” Tanya master.
“siap!!” jawab mereka serempak.
“baiklah, jika kalian butuh bantuan, silakan tekan tombol ajaib yang sudah saya serahkan tadi” ujar master.
“baik!!” jawab mereka lagi.
“dan… semoga sukses” ujar master.
Mereka tersenyum.
“amiiin” Mereka pun berangkat.
Maudy memegang peta lokasi penyekapan Gaby.
“kalo aku liat, jarak dari sini sekitar 11 km” ujar Maudy.
“coba liat” Tiara ikut melihat peta itu.
“gimana cara supaya cepat kesana ya??” Tanya Bayu.
Yang lain terdiam. Ikut berpikir.
“aha!!” Vicka menjentikan jari.
“kenapa vick??” Tanya Nurina
“aku ada ide"
“apaan??” Adit Nampak penasaran.
Vicka melirikan matanya ke arah Maudy. Vicka tersenyum jahil.
Adit pun memandang ke arah Maudy. Adit tersadar. Ia ikut tersenyum laksana setan.
“apaan sih??” Nurina masih penasaran.
Maudy tersadar.
GLEK!! Maudy menelan ludah. Wajahnya pucat.
“jangan!!” pinta Maudy. Wajahnya laksana seorang Nenek 99 tahun yang sedang di rampok dan di todong.
Maudy pun hendak berlari. Namun dengan sigap, Tiara mengikatkan sebuah delman pada Maudy.
“dapat dari mana tuh??” Tanya Adit.
“dapat dari penulis naskah. Buat mempersingkat cerita” jawab Tiara.
“wahh… makasih ya penulis!!”
Mereka pun pergi menggunakan delman dengan Maudy sebagai kudanya.
***
Gaby masih terus melirik jam di tangannya (padahal dia gak pake jam, lho!! Aneh ya??).
“Aduuh. Kapan mereka datang sih?? Apa mereka gak ada yang ingat sama aku??” Tanya Gaby dalam hatinya. Gaby membayangkan teman-temannya sedang tertawa dan bersantai sekarang.
“Gaby!! Kamu harus optimis!!” Gaby berusaha menyemangati dirinya sendiri.
“semoga mereka datang”

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...