“jadi gitu toh ceritanya” Gaby baru paham setelah Nurina menjelaskannya. Ya iyalah. Kalo masih gak paham, berarti Gaby bolot banget.
“terus sekarang gimana caranya kita keluar dari sini ya??” Tanya Nurina.
Mereka berdua pun berpikir.
“ah, aku dapat ide” Nurina tersenyum puas.
“apa na??” Tanya Gaby.
Nurina pun berbisik pada Gaby.
***
Bayu akhirnya membantu Indo untuk bangun.
“ngapain kamu ngejebol dinding?? Emang gak ada pintu do??” Tanya Bayu.
“aduuh.. masa gak ngerti bay?? Aku ini jatoh. Gak ada niat buat ngejebol” jawab Indo dengan kesal.
“kok bisa??” Bayu terkejut.
“aku juga gak tau. Pas aku nyandar ke dinding. Tiba-tiba begini”
“oh. Ya udah deh. Kita harus tetap cari Gaby” ajak Bayu.
“dan juga Nurina” sambung Indo.
“hah?? Emang Nurina kemana??”
“Nurina juga hilang, bay” jawab Indo lesu.
***
Tiara dan Adit terpaksa melanjutkan perjalanan tanpa Indo dan Nurina. Indo dan Nurina berpisah secara tiba-tiba dengan mereka berdua.
“kemana Indo dan Nurina ya??” Tiara terus bertanya-tanya.
“kemana pun mereka, kita harus ke tujuan awal kita, ti. Tujuan awal kita itu, nyari Gaby dan memastikan Gaby masih hidup” ujar Adit.
“bener dit” Tiara setuju.
Ketika itu, Adit dan Tiara melihat ada sosok yang berjalan di ujung jalan sana.
“siapa itu??” Tanya Tiara.
“kita harus waspada, ti” Adit memperingatkan.
Tiara mengangguk.
Mereka berdua pun berjalan mendekati sosok itu dengan perlahan dan hati-hati.
“Vicka??” Adit dan tiara terkejut.
“Adit?? Tiara?? Ini bener kalian??” Vicka pun ikut memastikan.
“iya. Ini kami. Maudy mana??” Tanya Tiara.
“aku gak tau. Tadi aku ngerasa ada yang bawa aku, terus tiba-tiba aku udah gak sama Maudy lagi” cerita Vicka.
“ya udah. Pokoknya sekarang kita harus tetap bareng-bareng apa pun yang terjadi. Setuju kan??” ajak Adit.
Tiara dan Vicka mengangguk.
***
Seseorang berjubah hitam berjalan di sebuah ruangan. Tatapannya kosong namun hatinya penuh rencana. Dari jubahnya yang berwarna hitam, bisa di pastikan jika rencananya itu jahat.
Ia mendekati dinding. Dan ia menekan sebuah tombol di dinding.
TEET!! TEET!!!
Tiba-tiba suara nyaring terdengar. Bersamaan dengan itu, system-system elektronik di seluruh ruangan pun aktif.
Bayu dan Indo sedang berjalan menyusuri lorong yang panjang.
Tiba-tiba, baik Bayu maupun Indo merasakan ada yang aneh.
Mereka merasa mereka semakin meluas. Atau mungkin ruangan itu yang menyempit??
“Indo!! Kita harus cepat lari!! Ruangan ini menyempit!!” ajak Bayu.
Indo mengangguk.
Tanpa ragu, mereka berdua pun segera berlari menyusuri lorong yang panjang itu. Harus cepat atau mereka tak akan bisa keluar lagi!!
Adit, Tiara dan Vicka yang sedang berjalan pun terkejut mendengar suara nyaring itu. Dan tiba-tiba hal aneh terjadi.
Dari dinding tiba-tiba puluhan bahkan ratusan anak panah melayang.
“awas!!” teriak Tiara.
Tiara dan Vicka pun berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi diri.
Sementara, Adit yang tubuhnya bisa menjadi sekeras batu, bisa berjalan dengan mudah tanpa tertembus anak panah-anak panah itu.
Taufik pun tak luput dari kejadian aneh itu.
Tiba-tiba seluruh ruangan itu berubah hawa. Hawa panas tiba-tiba menyeruak.
***
Mereka semua berlari dan bertemu di ruangan yang sama.
“hei, kalian!!” Tiara senang.
“kalian gak apa-apa??” Tanya Nurina.
Tiba-tiba, terdengar langkah kaki beberapa orang menuju ruangan itu.
“kita harus gimana sekarang??: Tanya Bayu, panik.
“aku ada ide" ujar Adit.
“apaan??” Tanya Vicka.
Beberapa orang itu pun datang.
“kemana anak-anak itu??” Tanya sang pemimpin.
“ampun yang mulia. Mereka berhasil bawa Sandra kita kabur” ujar salah seorang anak buahnya.
“kenapa kamu bisa seceroboh itu, hah!!” bentak sang pemimpin.
Suasana mendadak hening.
Sementara, Bayu dan teman-temannya masih mematung di dinding. Mereka memang sedang menyamar menjadi beberapa patung.
Namun, kostum yang mereka gunakan memang sedikit berdebu. Dan entah debu apa yang masuk, membuat Adit tak kuasa menahan hasrat ingin bersinnya.
“Ha… hatsi!!”
Semua temannya dan juga gerombolan The Killer Child pun menoleh ke arah mereka. Terutama Adit.
“Kalian semua harus aku kurung lagi disini!!” teriak sang pemimpin.
“apa boleh buat. Udah terlanjur” gumam Nurina.
Semua menatap ke arah Nurina.
“Hiaattt!!!” Nurina menyemburkan api yang sangat besar dari kedua tangannya.
“apa ini??” Tanya salah satu anak buah yang berkulit hitam. Si hitam menoleh.
“mau tau apa??” jawab Adit.
Si hitam menoleh.
BUGGG!!! Dengan sekuat tenaga, Adit menonjok tubuh si hitam hingga terpental.
Bayu dan Indo sama-sama memegang pedang dengan posisi saling membelakangi.
“hati-hati, do” ujar Bayu.
Dua orang anak buah segera menyerang Gaby dan menyergap Gaby. Kedua tangan Gaby di pegangi oleh mereka berdua.
“sekarang ikut kami!!” paksa salahsatunya sambil menarik Gaby.
Tangan Gaby pun tertarik. Namun mereka berdua merasa ganjil. Mereka melihat ke arah tangan yang mereka tarik.
“apa??!!” mereka terkejut melihat tangan yang begitu panjang.
“rasakan ini!!” teriak Gaby.
Gaby menghentakan kedua tangannya sehingga membuat mereka terlempar jauh.
Dan setelah itu…
Gaby memukulkan kedua tangannya ke tubuh mereka berdua, laksana cambuk.
“ampuunn!!” rintih mereka.
Sementara itu, seorang anak buah sedang berusaha menyergap Tiara dari belakang. Ia mengendap-endap.
“aku tangkap kamu!!” teriaknya.
Namun…
“kamu mau main belakang ya??” ujar suara tanpa asal.
Ia terkejut melihat Tiara menghilang dan hanya terdengar suaranya.
BYURRR!!!
Orang itu Tiara siram menggunakan air panas.
“panas!! Ampun!!” rintihnya.
“makanya. Jangan suka berbuat jahat”
Dalam waktu kurang dari sejam, mereka pun berhasil membereskan penjahat-penjahat itu.
****
Master dan yang lainnya menunggu kedatangan para anak-anak dengan perasaan was-was.
“semoga mereka berhasil” doa master.
“amiiin” sahut Cindy, Tania, Yasmin dll.
Tiba-tiba.
“masteerr!!!” terdengar suara manis yang memanggil master.
Master menoleh. Ia terkejut.
Ternyata itu adalah Gaby. Gaby berlari ke arah master. Suasana mendadak menjadi dramatis (tapi malah jadi lebai).
“masteeeerrrr!!” Gaby berlari.
“Gabyyy!!!” master pun berlari ke arah Gaby.
Mereka sudah dekat. Hampir berpelukan.
Namun…
BRUKKK!!! Gaby terjatuh. Rupanya lantai licin. Si Bibi gak bersih nih ngepelnya!!
“enak aja, kenapa malah penulis nyalahin saya??!! Situ yang bikin ceritanya kok!!” bibi Protes kepada penulis.
Oh maaf bi. Udah lah, lewat..
“aduuuhh” Gaby merintih.
“hahahaha” Indo, Nurina dan yang lainnya tertawa.
Namun Vicka dan Maudy bergerak cepat menolong Gaby.
“sialan banget” rutuk Gaby.
0 komentar:
Posting Komentar